Etika bisnis adalah serangkaian
nilai moral yang akan membentuk perilaku perusahaan. Perusahaan menciptakan
produk/jasa tidak boleh melanggar hak kekayaan intelektual dan para pengelola
perusahaan dituntut lebih profesional dalam menjalankan bisnis melalui melalui
tata kelola perusahaan yang baik ( good corporate governance).
Perusahaan mempunyai tanggungjawab
sosial ( corporate social rensponsibility) kepada pelanggannya, kreditor,
pemegang saham, karyawan, lingkungan serta komunitasnya. Sebagai akibat
keputusan yang tidak etis, maka perusahaan dihadapkan pada persoalan gugatan
hukum dan pada akhirnya akan berimplikasi pada nilai perusahaan itu sendiri.
Etika bisnis dalam perusahaan terasa
sangat penting karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki
daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai
(value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya
dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan
yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen.
-
Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.
– Hubungan dengan karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi penerimaan (recruitment), latihan (training),
promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian (termination).
– Hubungan antar bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi di antara perusahaan.
– Hubungan dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor
merupakan bentuk hubungan ini.
– Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama Jawatan Pajak pada umumnya merupakan
hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.
Berikut ini merupakan manfaat etika
bisnis yang baik dijalankan oleh perusahaan – perusahaan maupun organisasi :
- Pengendalian diri
- Pengembangan tanggung jawab
sosial perusahaan
- Mempertahankan jati diri dan
tidak mudah untuk terombang ambing oleh pesatnya perkembangan informasi
dan teknologi
- Dapat menciptakan persaingan
yang sehat antar perusahaan maupun organisasi
- Menerapkan konsep “pembangunan
berkelanjutan”
- Guna menghindari sifat KKN (
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ) yang dapat merusak tatanan moral
- Dapat mampu menyatakan hal
benar itu adlah benar
- Membentuk sikap saling percaya
antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah
- Dapat konsekuen dan konsisten
dengan aturan-aturan yang telah disepakati bersama
- Menumbuhkembangkan kesadaran
dan rasa memiliki terhadap apa yang telah dimiliki.
Beberapa perusahaan terkemuka
sekarang ini sudah mempunyai Code of Conduct dan juga sudah mempunyai kode
etika perusahaan yang dipatuhi oleh semua karyawan.
Sebagai proses, sistem, struktur, dan aturan yang memberikan suatu nilai tambah
bagi perusahaan good coporate governance memiliki prinsip- prinsip sebagai
berikut :
a. Fairness (keadilan)
Keadilan adalah kesetaraan perlakuan
dari perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan kriteria
dan proporsi yang seharusnya. Dalam hal ini ditekankan agar pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan terlindungi dari kecurangan dan
penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan oleh orang dalam.
b. Transparency (keterbukaan)Transparasi
adalah keterbukaan dalam melaksanakan suatu proses kegiatan perusahaan.
Pengungkapan informasi kinerja perusahaan baik ketepatan waktu maupun
akurasinya (keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan, pengawasan,
keadilan, kualitas, standarisasi, efisiesi waktu dan biaya). Dengan transparasi
pihak-pihak yang terkait akan dapat melihat dan memehami bagaimana suatu
perusahaan dikelolah.
c. Accauntability
(akuntabilitas)Akuntabilitas adalah pertanggung jawaban atas pelaksanaan fungsi
dan tugas-tugas sesuai wewenang yang dimiliki oleh seluruh organ perusahaan
termasuk pemegang saham. Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan menyiapkan
laporan keuangan dengan tepat pada waktunya dan dengan cara yang tepat
mengembangkan komite audit dan resiko yang mengandung fungsi pengawasan oleh
dewan komisaris, mengembangkan dan merumuskan kembali peran dan fungsi internal
audit sebai mitra bisnis strategik berdasarkan best parctice bukan sekedar
audit.
Tanggung
Jawab Sosial
Setiap perusahaan mempunyai tanggungjawab
sosial, yang merupakan suatu pengakuan perusahaan bahwa keputusan bisnis dapat
berdampak baiK dan buruk kepada masyarakat.
Semua anggota yang ada pada
perusahaan memperhatikan etika bisnis, yaitu serangkaian prinsip yang harus
dilaksanakan ketika menjalankan perusahaan. Implementasi etika bisnis dapat
dimulai melalui etika kerja dalam lingkungan internal perusahaan dan etika
pelayanan kepada masyarakat.
- Tanggungjawab kepada Kreditor
Perusahaan yang baik harus
dijalankan dengan prinsip akuntanbilitas dan transparasi, sehingga semua pihak
mengetahui bagaimana pengelolaan perusahaan tersebut dijalankan.
- Tanggungjawab kepada Pemegang
Saham
Perusahaan harus dapat memberikan
imbalan yang pantas atas sejumlah dana yang telah ditanamkan pemagang saham,
dan menjamin keberlangsungan perusahaan.
- Tanggungjawab kepada Karyawan
Perusahaan mempunyai tanggungjawab
kepada karyawannya seperti : rasa aman, kesempatan yang sama dan perlakukan
yang wajar. Di Indonesia hubungan perusahan dengan karywan telah diatur kedalam
Undang-Undang tentang ketenagakerjaan, yang mengatur hak dan kewajiban karyawan
, sanksi dan tanggungjawab perusahaan.
- Tanggungjawab kepada
Lingkungan
Perusahaan harus dapat menjamin
bahwa seluruh kegiatannya selalu memperhatikan dampak yang dapat merusak
lingkungan
Institusi yang paling berpengaruh di
dalam masyarakat sekarang ini adalah institusi ekonomi. Institusi ini didesain
untuk mencapai dua tujuan: (a) produksi barang dan jasa yang diinginkan dan
dibutuhkan masyarakat, dan (b) distribusi barang dan jasa ke beragam anggota
masyarakat.
Perusahaan bisnis merupakan
institusi ekonomi yang utama yang digunakan orang dalam masyarakat modern untuk
melaksanakan tugas memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa. Perusahaan
merupakan struktur fundamental yang di dalamnya anggota masyarakat
mengombinasikan sumber daya langkah tanah, tenaga kerja, modal dan
teknologimenjadi barang yang bergunadan perusahaan menyediakan saluran-saluran
untuk mendistribusikan barang-barang dalam produk consumer, gaji karyawan,
pengembalian investor dan pajak pemerintah. Pertambangan dan pemanufakturan,
eceran, perbankan, pemasaran, pengiriman, asuransi, konstruksi dan iklan
semua merupakan bagian yang berbeda dari proses produktif dan distributive institusi
bisnis modern.